Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.uima.ac.id/xmlui/handle/123456789/6711
Title: Hubungan Status Gizi Ibu Saat Hamil, Berat Badan Lahir Bayi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6-24 Bulan Di Puskesmas Suradita Tahun 2021
Authors: Setiawati, Tatty
Keywords: BBLR, KEK, stunting
Issue Date: 5-Nov-2022
Publisher: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Citation: Setiawati, Tatty. 2021. Hubungan Status Gizi Ibu Saat Hamil, Berat Badan Lahir Bayi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6-24 Bulan Di Puskesmas Suradita Tahun 2021. Jakarta: STIKIM.
Abstract: Pendahuluan : Prevalensi ibu hamil yang menderita Kurang Energi Kronis (KEK) tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 mengalami peningkatan. Prevalensi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) pada tahun 2015 adalah 9,11% dan meningkat pada tahun 2016 sebesar 10,39% dan kembali naik menjadi 10,70% pada tahun 2017. Kabupaten Tangerang merupakan salah satu kabupaten yang prevalensi Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil cukup tinggi yaitu 9,96%, dan menurun 7,3 % (6020 bumil KEK) pada tahun 2020 sehingga masalah Kurang Energi Kronis (KEK) masih menjadi permasalah kesehatan di Kabupaten Tangerang. Puskesmas Suradita merupakan salah satu dari 44 puskesmas yang ada di Kabupaten Tangerang, terletak di Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang. Hasil survey terdahulu yang dilakukan pada bulan Desember tahun 2020 di Puskesmas Suradita pada bulan januari hingga desember 2020 ditemukan 244 (8.9 %). Tujuan : Mengetahui hubungan status gizi ibu saat hamil, berat badan lahir bayi dengan kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan di puskesmas suradita Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional study, untuk mempelajari hubungan dengan kejadian stunting antar variabel dependent dan variabel independent. Hasil :Hasil penelitian pada anak 6-24 bulan di Puskesmas Suradita diperoleh 26,4% bayi mengalami stunting, 10,4% bayi lahir dengan berat < 2,500g dan 13,2% ibu mengalami KEK. Status gizi dengan kejadian stunting diperoleh nilai p-value sebesar 0,003, BBLR dengan kejadian stunting diperoleh nilai p-value sebesar 0,001 dan status gizi dengan BBLR diperoleh nilai p-value sebesar 0,294. Kesimpulan :Ada hubungan antara status gizi ibu terhadap kejadian stunting dengan peluang resiko 2,1 kali menjadi stunting untuk bayi dengan status gizi ibu KEK dan hubungan antara berat badan lahir terhadap kejadian stunting dengan peluang resiko 2,9 kali menjadi stunting untuk bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2,500 g. Tidak terdapat hubungan antara status gizi ibu terhadap berat badan lahir.
URI: http://repository.uima.ac.id/xmlui/handle/123456789/6711
Appears in Collections:Progam Studi Sarjana Gizi

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI TATTY SETIAWATI FIX.pdfFull teks1.84 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.